Diare, Air Kotor, dan Stunting: Lingkaran Masalah yang Bisa Kita Putus
Pernah kepikiran nggak, kenapa stunting di Indonesia masih tinggi padahal program gizi sudah digencarkan di mana-mana?
Jawabannya mungkin lebih dekat dari yang kita kira, air yang kita minum, dan lingkungan tempat anak hidup setiap hari.
Menurut data terbaru Kemenkes dan BPS, stunting masih jadi masalah serius nasional. Banyak orang mengira penyebabnya satu, cuma kurang gizi. Padahal, faktanya jauh lebih kompleks. Salah satu pemicu paling besar justru datang dari sanitasi yang kotor dan infeksi berulang akibat air.
Coba kamu bayangkaan anak kecil yang berkali-kali kena diare karena minum air dari sumur dangkal atau sungai yang terkontaminasi. Setiap kali sakit, tubuhnya kehilangan cairan, bakteri masuk, dan penyerapan gizi terganggu. Ujungnya? Risiko stunting makin besar, dan pertumbuhan tubuh melambat.
Dan kenyataannya, masih banyak wilayah di Indonesia yang mengandalkan sumber air seperti itu. Air kelihatan jernih, tapi belum tentu aman. Di beberapa desa dan lingkungan pesantren, masalah ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa disadari sebagai penyebab tumbuh kembang anak terhambat.
Kabar baiknya, stunting bukan tak bisa dicegah.
Kuncinya ada pada tiga hal: air bersih, sanitasi layak, dan edukasi perilaku higienis (WASH).
Inilah yang sedang diperjuangkan lewat program air bersih Penderma.id, yang bekerja langsung dengan masyarakat pedesaan dan pesantren. Bukan hanya menyediakan infrastruktur air layak, tetapi juga membantu mengubah kebiasaan agar keluarga terutama anak-anak nggak terus terjebak dalam siklus sakit sembuh yang merusak tumbuh kembang mereka.
Air bersih itu sederhana, tapi dampaknya bisa mengubah masa depan.
Dan setiap upaya, sekecil apa pun, bisa jadi bagian penting dalam melindungi generasi berikutnya dari stunting.
Kirim Pesan
Mereka butuh uluran tangan kita. Karena sedikit bantuan dari #parapenderma adalah harapan besar bagi mereka