Adanya Ketimpangan Akses Air Daerah Perkotaan dan Pedesaan

Air adalah sumber daya yang tak tergantikan dan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, ternyata ditengah kebutuhan air yang semakin meningkat, belum banyak orang yang bisa merasakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan terkait ketersediaan air bersih di Indonesia menjadi perbincangan hangat terutama mengenai ketidaksetaraan akses air antara daerah perkotaan dan pedesaan. Menurut data Susenas tahun 2017 menunjukkan persentase rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air yang layak hanya 81,5% di perkotaan dan 64,2% di pedesaan.

Hal yang paling mendasar terlihat dari sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa daerah perkotaan memiliki akses yang lebih baik dibandingkan dengan daerah pedesaan yang masih mengandalkan sumber air tradisional seperti sumur gali atau sungai. Meskipun ada sumber air yang tersedia, namun tidak semua kualitas air itu tergolong bersih dan layak pakai. Daerah perkotaan sudah menerapkan cara pengolahan air yang modern dan terpusat dengan menggunakan filtrasi, disinfeksi (dengan klorin atau UV), dan treatment lainnya, sedangkan daerah pedesaan belum ada pengolahan yang spesifik hingga kualitas airnya sering kali buruk karena pencemaran air dari limbah industri, pertanian, dan domestik yang berasal dari perkotaan.

Hal ini mengakibatkan masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat yang terpaksa menggunakan air yang tercemar. Kualitas air yang buruk bisa mengganggu kesehatan masyarakat seperti munculnya diare, kolera, disentri, tifus, dan stunting akibat dari mengonsumsi air yang tidak higienis. Selain itu, akan muncul penurunan kualitas hidup karena dapat memengaruhi produktivitas sebab lebih banyak waktu dan tenaga yang dihabiskan hanya untuk mencari sumber air. Dalam jangka panjang, kemiskinan akan makin meluas akibat masyarakat yang harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli air bersih atau berobat ke dokter karena sakit yang disebabkan air yang terkontaminasi. Kurangnya investasi dalam pengelolaan air bersih, telah menjadi hambatan besar dalam mengatasi permasalahan ini.

 

Maka, perlu adanya pengelolaan sumber daya air yang baik untuk menjaga ketersediaan air bersih. Melalui berbagai program air, Penderma.id berfokus pada kemudahan akses air bersih bagi warga di wilayah pelosok. Salah satunya adalah melalui program pipanisasi atau pemipaan, yang memungkinkan aliran air dari sumber yang jauh dapat menjangkau pemukiman warga secara langsung. Dengan adanya program ini, masyarakat tidak perlu lagi berjalan berkilo-kilometer untuk mengambil air sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu, penghematan biaya, dan pengurangan beban tenaga dalam kehidupan sehari-hari.

Kirim Pesan
Mereka butuh uluran tangan kita. Karena sedikit bantuan dari #parapenderma adalah harapan besar bagi mereka